TUGAS
PENGANTAR PENGKAJIAN KESUSASTRAAN
ANALISIS
ROMAN BAKO
DARMAN
MOENIR
NAMA : RESTYA RAMADHANI
NIM : 16017045
KELAS : A
PRODI : SASTRA INDONESIA
Dosen : Yenni Hayati, SS. M. Hum
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2016
TEMA
Roman ini mengangkat tema yaitu tentang
permasalahan perlawanan terhadap adat istiadat yang ada di lingkungan
Minangkabau.
ALUR
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur
maju, alur mundur, serta alur bolak-
balik (flashback).
TOKOH
1.
Ayah
2.
Aku (Man)
3.
Umi
4.
Ibu
5.
Gaek
6.
Masyarakat Kampung
7.
Bak Tuo
8.
Istri Bak Tuo
9.
Nenek
A.
Ayah
1.
Penyayang
“Aku amat
menyayangi kau sebagaiman aku menyayangi ibu kau dan aku sendiri, ia mengakui”
2.
Betanggung jawab
Tokoh sang ayah begitu peduli kepada istrinya,
bisa dilihat dengan usahanya membawa istrinya pergi berobat.
3.
Rajin
“Kalau sudah kotor ia akan mencuci mereka
sendiri”
4.
Teguh pendirian
“Tak lupa ayahku menyebut-nyebut
pendirian ketika masih bujang, bahwa ibuku adalah perempuan yang ia cintai dan
kemudian menjadi isteri yang amat ia sayangi”
5.
Percaya diri
Tokoh sang ayah tetap bertahan ketika begitu banyak cobaan yang datang
menghampirinya. Ia tetap apa adanya, selalu bersabar, dan tetap melakukan apa
yang terbaik dibawah perlindungan Allah.
6.
Tangguh
Ia tetap
bertahan dikala bamyak cobaan hidup yang menghimpitnya.
7.
Emosi
Hal ini
dapat di temukan pada saat Ayah marah dan bertengkar dengan Baok Tuo ketika
Ayah kehilangan uangnya.
B.
Aku (Man)
1. Keras kepala
“Dan sebagai anak yang keras kepala dan juga keras suara, aku ingin
menghajar cucunya dengan mulut dan bahkan dengan tangan”
2.
Pintar
Ini dibuktikan dengan
sitokoh aku yang sering mendapatkan juara kelas, sesekali pernah juara umun.
3.
Nyiyir
Ini dapat ditemukan
pada saat Si tokoh aku ketika ingin meminta uang kepada ibunya.
C.
Ibu
1.
Pemalu
2.
Acuh
tak acuh
3.
Tidak
peduli kepada siapapun
4.
Cekatan
D.
Umi
1.
Baik
2.
Perhatian
3.
Suka
meenolong
4.
Setia
5.
Pasrah
6.
Peng
iba
E.
Bak
Tuo
1.
Pencuri
2.
Tak
tahu malu
3.
Suka
berjudi
4.
Pintar
5.
Lincah
F.
Istri
Bak Tuo
Penyabar
“Dan istrinya
perempuan penyabar, tidak banyak cincong”
G.
Gaek
H. Orang G
1. Taat beragama
“ Orang itu
memang taat beragama, mempunyai sawah-ladang berjenjang, dan berjiwa fanatik”
2. Tulus
“Aku belum dapat membalas budinya yang
demikian tulus”
2.
LATAR TEMPAT
a.
Di sawah
b.
PP
c.
P
d.
Kampung G
e.
Pincuran
f.
Kedai lepau
g.
Terminal
3.
LATAR WAKTU
a. Tengah
malam
b. Subuh
c. Pagi
hari
d. Liburan
sekolah
e. Hari
Minggu
f.
Sore
g. Siang
hari
4.
LATAR SUASANA
a.
Menyedihkan
b.
Menakutkan
c.
Mengharukan
d.
Memukau
e.
Sunyi senyap
f.
Penuh amarah
g.
Romantis
h.
Panik
i.
Damai
5.
SUDUT PADANG
Sudut pandang yang dipakai pengarang adalah orang
pertama tokoh utama. Disini memang jelas sekali selalu dipakai kata aku. Dimana
tokoh utama serba tahu, ia menceritakan setiap detil permasalahan yang
dialaminya.
Gaya bahasa yang digunakan adalah:
a.
Majas Perumpamaan(Asosiasi)
“Aku bagaikan angin emuntahkan kepiluan yang menggunung ulu hatiku”
b.
Majas Personifikasi
“ Bintang dan bulan seperti terus menyapa manusia di bumi”
c.
Majas Hiperbola
“ Dan dengan langkah pasti dan kemauan berapi ia berjalan ke medan perang
perjuangan hari-harinya”
.
7.
AMANAT
1.
Selesaikanlah setiap masalah dengan hati yang lapang.
2.
Jangan pernah menyerah pada usaha yang berat sekalipun.
Jangan mudah berputus asa pada setiap usaha yang sedang dihadapi.
3.
Allah selalu bersama orang orang yang sabar.
4.
Jangan membeda-bedakan budaya.
5.
Setiap uasaha pasti akan mendapatkan balasan yang
setimpal dengan usaha yang telah dikerjakan.
1.
NILAI
AGAMA
Dalam
novel ini dapat tergambar bahwa nlai agama juga masih tercantum erat, misalnya
dengan ketaatan Umi pada Sang Khalik.
2.
NILAI
MORAL
3.
NILAI
KEBUDAYAAN
Tidak
seharusnya suatu kebudayaan yang
menjadikan hakikat sebagai umat yang saling bersaudara dapat rusak karena
aturan-aturan adat.


